PUPR Benahi Kawasan Waterfront City Danau Toba

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghadirkan destinasi wisata kelas dunia Danau Toba

Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Wahyu Kusumosusanto, mengungkapkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menghadirkan destinasi wisata kelas dunia Danau Toba, Sumatra Utara. Hal ini ditandai dengan selesainya penataan Waterfront City Pangururan di kawasan strategis pariwisata nasional tersebut.

"Penataan area seluas 64 hektar itu dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi building information modelling," ujarnya, dilansir dari laman RRI, Minggu (4/8/24).

Penataan kawasan Waterfront City Pangururan itu menghabiskan anggaran sebesar Rp161,5 miliar. Pengerjaan proyek dimulai pada 19 September 2022 dan selesai pada 23 Januari 2024.

Saat ini, Waterfront City Pangururan memiliki wajah baru dilengkapi dengan berbagai instalasi seni. "Ini dirancang untuk memperkaya pengalaman wisata di Danau Toba," kata Wahyu.

Instalasi seni tersebut antara lain Patung Boraspati Tano dan Boru Saniang Naga yang menggambarkan kebudayaan Batak, Patung Pustaha. Selain itu terdapat Syair Tao Toba yang merepresentasikan kekayaan literatur lokal, serta display batuan geologi Toba bersifat edukatif.

Tak ketinggalan atraksi seni air mancur Aek Menari dan panggung apung Aek Natio yang menjadi pusat pertunjukan seni budaya.

Kemudian instalasi seni musik Aek Margondang yang memperdengarkan musik tradisional Batak.

Kawasan Waterfront City ini juga menyediakan ruang untuk wisata spiritual. Yaitu berupa Taman Rohani dan Instalasi Dry Fountain Plaza Rohani.

Sebelumnya Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan pentingnya keterpaduan pembangunan infrastruktur di setiap kawasan wisata strategis. Karena itu, Kementerian PUPR juga telah menyusun program pengembangan kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.

Ini mencakup pembangunan jalan, penyediaan air baku dan bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, serta perbaikan hunian penduduk. "Pengembangan sektor pariwisata harus dimulai dengan perbaikan infrastruktur diikuti penyediaan fasilitas, event, dan promosi besar-besaran," ujarnya.

Ia menekankan hal tersebut harus benar-benar dijaga dan diperhatikan. "Kalau kita tidak siap, wisatawan hanya akan datang sekali saja," ujarnya